Jumat, 10 Maret 2017

Makalah ISBD (Kaitan Manusia dengan Kebudayaan)




KATA PENGANTAR
            Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnya maka penulis telah menyelesaikan sebuah makalah ini sebagai Ujian Akhir Semester mata kuliah Ilmu Sosial dan Kebudayaan Dasar. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Keterkaitan Masayarakat Indonesia dengan Pola Kebudayaan”. Dalam pembahasannya, karya tulis ini mengangkat tentang unsur-unsur manusia, hakekat manusia, kepribadian bangsa Indonesia, pengertian kebudayaan, unsur-unsur kebudayaan, wujud kebudayaan, orieantasi nilai budaya, perubahan kebudayaan, kaitan masyarakat Indonesia dengan pola kebudayaan.
            Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta dan memohon maaf bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang penulis buat kurang tepat. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis. Dengan ini penulis ingin mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa hormat dan terima kasih.

Surat untuk Para Calon Pemimpin Kota Metropolitan



Mungkin saya tidak sepenuhnya paham tentang kota tercinta di Indonesia ini, Kota Jakarta yang banyak dipandang orang dari banyak segi. Ada yang bilang, Jakarta adalah kota ditengah angin, angin barat atau angin timur. Di tengahnya. Karena disini, kebudayaan yang di lakoni berusaha mirip kebarat-baratan tapijuga mempertahankan ketimur-timuran. Ada yang bilang pusat diskotik, ada yang bilabg temoat yang paling mudah mencari rezeki, ada juga yang bilang kota dengan 1001 jalan tikus. Tapi, para warga Indonesia yang meskipun belum pernah menginjakkan kaki disini berhak berkomentar apa saja. Yang terpenting adalah bagaimana pandangan para atasan atasan, para pemegang kekuasaan, para pemegang amanah terhadap Kota Jakarta.
Pandangan individu akan berpengaruh terhadap apa yang akan dikerjakannya, artinya pandangan para calon pemegang amanah haruslah optimis, berjangka panjang. Jakarta memang bukan kota yang mudah ditaklukan, ibarat bahan bahan kimia, Jakarta merupakan campuran dari banyak senyawa senyawa kompleks yang bersifat korosif. Banyak budaya, banyak pemikiran, banyak sikap yang bercampur disini, terkadang berusaha dicampur dengan tujuan berbuat adil tapi belum tepat dan malah menimbulkan masalah.
Maka itu, tak salah jika saya katakan Jakarta bukan kota yang mudah ditaklukan. Namun, tak salah juga jika saya percaya bahwasannya Jakarta akan menjadi lebih baik, melakukan hal hal progresif. Saya yakin, makin kesini seiring era globalisasi, perkembangan teknologi bagi orang orang pemikir akan menjadi peluang untuk menegmbangkan idenya, mengembangkan potensi dan gagasannya. Klise memang jika saya katakan untuk menjadi seorang pemimpin harus bisa menjadi pemimpi terlebih dahulu dengan + n dibelakangnya, yakni n merupakan sifat dan sikap yang selayaknya dimiliki para pemimpin seperti, bertanggung jawab, tegas, adil, berwawasan luas, berwawasan jangka panjang, tidak gegabah dll yang menurut saya Bapak/Ibu calon pemegang amanah pun sudah mengerti, bahkan lebih mengerti dibanding saya. Tapi hal itu sangat dibutuhkan. Kerja keras seorang pemimpin, melalui ke-istiqamahannya menjalani sebuah tanggungan yang cukup berat adalah tantanagn hebat.
Banyak harapan yang saya inginkan dari Kota Jakarta kedepannya, tapi yang saya tekankan adalah pandangan Bapak/Ibu, pemikiran Bapak/Ibu, serta yang terpenting adalah ke istiqamahan atau konsitensi Bapak/Ibu dalam menjalankan tugas. Sekali lagi, Jakarta bukanlah kota yang mudah ditaklukan tapi pasti bisa dperbaiki, tidak hanya dalam segi tata kota, dalam segi estetika kota tapi juga banyak segi. Menurut saya, tekankan terlebih dahulu di segi sosial. Jiwa sosial yang baik, yang berkembang disebuah daerah memungkinkan daerah tersebut berkembang menjadi lebih baik dengan sendirinya. Kami, para pemuda pemudi sungguh sangat siap menjadi sayap sayap sang garuda untuk terbang mengelilingi Kota Metropolitan ini demi kesejahteraan rakyat,demi keberlangsungan hidup kami juga nantinya. Bukan kami yang memilih unuk tinggal disini, tapi Tuhan yang menakdirkan kami untuk menjadikan Jakarta kota yang madani. Artinya, bukan hanya staf atau karyawan pemerintah daerah Jakarta, bukan hanya petinggi petinggi kota, tapi juga kami semua warga akan terus menjadikan kota ini menjadi kota yang lebih layak. Jangan pernah khawatirkan akan berhasil/tidaknya dalam pemilihan, karena Tuhan tidak pernah salah pundak untuk memberikan amanah yang tepat.
Hanya itu, kami doakan Bapak/Ibu siapapun yang terpilih akan lebih dikuatkan hatinya, dikuatkan imannya demi kota tercinta ini. Kota Jakarta.

by : Sitnuuurhas

Sabtu, 18 Juni 2016

Mewujudkan Sekolah Ramah Anak






DISUSUN OLEH:

SITI NURHASANAH

3315153031

PENDIDIKAN KIMIA 2015

ESAI INI DIBUAT SEBAGAI SALAH SATU SYARAT ULANGAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU : Dr. MIFTAHUL KHAIRAH ANWAR, M. Hum


PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016



Mewujudkan Sekolah Ramah Anak 

             Dewasa ini, telah banyak beredar iklan yang berisi kampanye gerakan pendidikan ramah anak. Sekolah ramah anak adalah sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab. Prinsip utama sekolah ramah anak ialah nondiskriminasi kepentingan, hak hidup, serta penghargaan setiap anak. Sesuai dengan pasal 4 UU No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, menyebutkan bahwa anak mempunyai hak untuk dapat hidup tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Anak berhak untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan kehidupan sosial demi mendorong tumbuh kembang dan kesejahteraan anak yang lebih maju.
                
                Sekolah ramah anak adalah sekolah yang aman, aman dari gangguan atau diskriminasi dari seluruh warga sekolah. Merupakan sekolah yang  bersih, karena dengan menjaga kebersihan sekolah akan menjamin kesehatan bukan hanya bagi siswa, tetapi juga bagi seluruh warga sekolah. Juga sekolah yang bersifat inklusif, artinya sistem layanan pendidikan memungkinkan bagi anak berkebutuhan khusus belajar di sekolah terdekat di kelas biasa bersama teman teman seusianya, namun tetap menyesuaikan dengan kemampuan anak tersebut. Sekolah ramah anak juga harus memperhitungkan relasi antara lingkungan sekolah dengan pekembangan fisik anak, dan psikososial anak perempuan dan anak laki laki termasuk anak yang memerlukan pelayanan khusus.
                
           Sekolah memiliki mandat untuk menyelenggarakan proses pendidikan dan pembelajaran secara sistematis dan berkesinambungan. Artinya, untuk menunjang adanya sekolah ramah anak, perlu diperhatikan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah. Mereka diharapkan juga menjadi fasilitator para murid berperilaku terpelajar. Namun, keberadaan sekolah ramah anak tentunya tidak bisa menjadi satu satunya penunjang keberhasilan anak. Keluarga dan masyarakat sebenarnya adalah pusat pendidikan terdekat anak. Sehingga, dibutuhkan adanya lingkungan yang mendukung, melindungi, memberi rasa aman dan nyaman akan membantu anak dalam proses keberhasilan pencapaian jati diri.
                
             Maka, untuk mewujudkan sekolah ramah anak kita perlu menciptakan suasana yang kondusif, agar anak merasa nyaman dan mampu mengekspresikan potensi yang dimiliki. Beberapa hal yang mampu mewujudkan sekolah ramah anak, antara lain :
1.  Program sekolah yang sesuai dengan dunia anak,
2.  Lingkungan yang mendukung,
3.  Sarana prasarana yang memadai.
                
                  Menjalankan program sekolah yang sesuai dengan dunia anak, artinya program yang mendukung tahap tumbuh kembang anak. Aktivitas yang dilakukan anak diharapkan tidak mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak, baik yang bersifat fisik, mental maupun sosialnya. Program sekolah yang tepat tidak harus memaksa anak untuk melakukan sesuatu, justru mendorong anak untuk berinisiatif melakukan sesuatu. Program yang tepat seharusnya bisa menjadi wadah anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, sehingga nilai karakter dapat sekaligus terbina sebagai dampak partisipasi aktif anak.

                Lingkungan sekolah yang mendukung, artinya sekolah bisa menjadi wadah anak untuk mempelajari kehidupan. Suasana aktivitas anak yang ada di masyarakat juga diprogramkan di sekolah, sehingga anak mendapatkan pengalaman yang bisa ia dapat di masyarakat. Lingkungan dan suasana yang memungkinkan untuk bermain juga penting untuk anak, karena bermain merupakan hak anak. Di samping itu, penciptaan lingkungan yang bersih, akses air minum yang sehat, bebas kuman dan bakteri, gizi yang memadai merupakan faktor penting bagi  pertumbuhan dan perkembangan anak.  Jika suasana ini tercipta, maka suasana sekolah kondusif untuk menumbuh-kembangkan potensi anak.

                Sarana prasarana yang memadai, sebagaimana sarana prasarana yang dibutuhkan di sekolah adalah yang menunjang kebutuhan proses pembelajaran anak. Tidak harus mahal, asal sesuai dengan kebutuhan. Menurut Prof. Dr. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan FKIP UNS, sekolah merupakan tempat pendidikan anak tanpa kecuali, maka akses untuk semua anak juga harus disediakan. Adanya zona aman dan selamat ke sekolah, penataan sekolah dan ruang kelas yang menarik, dan pola pengasuhan dan pendekatan individual anak yang baik, maka sekolah akan menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan untuk anak. Selain itu, sekolah harus bisa menjamin hak partisipasi anak melalui forum anak,dan ketersediaan informasi untuk anak.

                Penjabaran di atas, diharapkan bisa diimplemantasikan diseluruh sekolah di Indonesia. Karena, pendidikan merupakan gerbang manusia untuk berkarya, melatih potensi diri, dan menjalin relasi dengan manusia lain. Kemajuan sebuah bangsa dapat diukur dari kualitas pendidikannya, maka peran serta pemerintah, orangtua, masyarakat, guru ,dan warga  sekolah yang bersinergi diharapkan akan memiliki generasi penerus bangsa yang cemerang, edukatif, dan cerdas.