Rabu, 29 Februari 2012

Cara-Cara Unik Mengikat Tali Sepatu



Bosan dengan model ikat tali sepatu yang biasa? Nah berikut ini ada beberapa trik keren dalam mengikat sepatu yang dapat membuat kami lebih bergaya.

CRISS-CROSS LACING

Mirip Tato Padahal Sensor Elektronik

Perekayasa Amerika Serikat mengembangkan platform perangkat ultra-tipis yang fleksibel dan nyaman sehingga dapat ditempelkan di kulit bagaikan tato sementara. Perangkat tersebut bisa berfungsi sebagai sensor, membantu diagnosis medis, komunikasi, dan interface manusia-mesin.

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/08/12/1558014620X310.jpg

11 Senjata Canggih yang Hanya Dimiliki AS

Beberapa senjata yang hanya dimiliki Amerika Serikat (AS) ini sudah ada selama beberapa tahun lalu, namun baru-baru ini, senjata itu mengalami modifikasi. Sementara beberapa senjata lainnya masih dalam tahap produksi.


1. MQ9 Reaper Drone

http://defense-update.com/images_new1/raf_reaper_fly.jpg

Wah, Ada Bumi Baru Terbentuk

Telah ditemukan bumi selain milik kita oleh para peneliti. Kabarnya, Herschel Space Obervatory (HSO) baru saja mendapat gambar ‘cakram’ raksasa uap es pertama di gugus bintang muda. Gambar ini memberi petunjuk adanya Bumi lain.

Dalam observasi tersebut, terlihat air di sekitar bintang ini meluas hingga ‘ujung’ tata suryanya dan air yang ada cenderung menjadi komet es yang akan menabrak dunia muda dan membawa lautan bersamanya. Temuan ini menunjukkan, planet tertutup air seperti Bumi merupakan hal biasa.





“Penelitian kami menunjukkan, ada cukup air dalam cakram untuk mengisi ribuan lautan Bumi,” kata astronom Michiel Hogerheijde dari Leiden Observatory di Belanda. Sinar ultraviolet dari bintang terdekat membuat molekul air bebas dari es dan menciptakan lapisan tipis gas.

Bintang TW Hydrae yang berusia 10 juta tahun ini terletak 175 tahun cahaya dari Bumi di rasi bintang Hydra. Cakram raksasa yang mengelilingi bintang ini memiliki ukuran hampir 200 kali jarak antara Bumi dan Matahari.

Selama beberapa ribu tahun mendatang, para astronom yakin materi dalam cakram ini akan bertabrakan dan menjadi planet, asteroid dan bentuk kosmik lainnya. Astronom yakin, TW Hydrae dan cakram esnya mewakili banyak sistem bintang muda lain yang memberi pengetahuan cara planet kaya air terbentuk di seluruh semesta.

Nah, kalau benar ini terjadi, berarti bakal ada calon bumi baru. Bagaimana dengan kehidupan di atasnya? Wallahu 'alam Bishowab.

sumber: yasirmaster

Tempat Lilin Unik

Terinspirasi dari berbagai hal menarik, menghasilkan tempat lilin dengan desain unik. Entah, apakah kalian bisa mencarinya di toko lilin di Indonesia. Setidaknya, bentuk-bentuk tempat lilin di bawah ini lumayan lucu. Apalagi sebagai hadiah untuk orang yang istimewa.

 1. Tempat lilin replika dari pedang Darth Vader (lightsaber).


Desa Penuh Anak Kembar


Siapa pun mungkin kesulitan mengenali anak-anak di Desa Kodinhi, Kerala, India. Sebab, sedikitnya ada 100 pasang anak kembar terlahir di desa tersebut. Dua puluh pasang di antaranya mengenyam pendidikan di sekolah menengah yang sama, yakni Seethi Sahib Memorial, Distrik Malappuram.

Kamis, 23 Februari 2012

Meteorit 25 Ton Ditemukan di China

Meteorit berukuran besar ditemukan di daerah pegunungan sebelah barat laut China. Batu dengan berat sekitar 25 ton itu diperkirakan salah satu dari meteorit terbesar yang pernah ada.

http://p5.img.cctvpic.com/20110719/images/1311044411525_1311044411525_r.jpg

Batu yang ditemukan di Pegunungan Altai, Provinsi Xinjiang, itu merupakan meteorit yang memiliki kandungan nikel yang banyak (dikenal dengan istilah meteorit besi). 

"Barangkali meteorit ini adalah meteorit besi terbesar kedua," kata Baolin Zang, spesialis meteorit dari Beijing Planetarium.

Berani Panjat Tebing Di Sini?

Tanpa banyak komentar, buat kamu yang penggila olah raga panjat tebing harus cari waktu dan kesempatan mencoba di tempat-tempat berikut:


1. University of Enschede - Belanda
  



2.Alice in Wonderland- Jepang

LOVE YOU INDONESIA !! :*

"Mencintai sebuah tanah air adalah merasakan, mungkin menyadari, bahwa tak ada negeri lain, tak ada bangsa lain, selain dari yang satu itu, yang bisa sebegitu rupa menggerakkan hati untuk hidup, bekerja dan terutama untuk mati." 

Goenawan Mohamad, budayawan populer pernah menuliskan hal tersebut pada sebuah artikel di Tempo (Caping: Catatan Pinggir). Memang, mencintai Indonesia sungguh membuat kita semangat untuk hidup dan membangun negeri ini. Keindahan Nusantara telah membuat orang dari negeri barat terbeliak, cemburu, hingga bernafsu menguasainya. 

Bagi kita, semoga dengan melihat kumpulan foto yang diambil dari National Geographic ini bisa menebalkan kembali rasa cinta tanah air. 





Bromo dan Semeru

Seramnya Alat Kedokteran Kuno


Alat-alat kedokteran jaman dulu memang mengerikan dan menyeramkan untuk dilihat, segalanya memang bersentuhan langsung dengan bagian tubuh yang sakit.

Bagi kita di jaman sekarang, tampaknya sulit untuk diterima akal. Namun, teknologi di masa tersebut memang belum semaju saat ini, jadi wajar saja.

Sebagai kilas balik, kita lihat beberapa diantaranya:


1.Tobacco Enema(1750-1810)



Dipergunakan pertama kali dalam hal medis untuk memasukkan asap melalui anus/dubur, alat ini digunakan terhadap para korban tenggelam. Dengan memasukkan asap tembakau melalui anus/dubur, maka dipercaya bahwa korban tenggelam tersebut dapat kembali bernafas setelah pingsan akibat tenggelam.

Mengapa Kita Menguap?


Menguap selalu identik dengan mengantuk, meskipun kajian akademis punya jawaban yang lebih ilmiah soal ini.

Tim peneliti Universitas Binghamton menyimpulkan bahwa menguap ada hubungannya dengan suhu di otak kita. Artinya, menguap berfungsi untuk "mendinginkan" otak kita.


 
Foto: superbfacts.com



Analoginya sebagai berikut: Otak kita bekerja seperti halnya komputer. Nah, komputer bisa beroperasi dengan efisien bila tetap dingin. Karena itulah dibutuhkan komponen seperti kipas, heatsink, agar komputer tidak cepat panas dan berhenti bekerja.

Demikian juga kerja otak, pemanasan yang terjadi lewat aktifitas berpikir dan bergerak membuat suhu di otak meningkat tajam. Menguap pun merupakan solusi untuk mengembalikan suhu yang stabil bagi aktifitas otak itu sendiri.

Kodok bisa Mendeteksi Gempa


Pada tahun 2009 lalu, sejumlah kodok di L'Aquila, Italia menghilang dari kolam-kolam setempat, tiga hari sebelum gempa besar.

Nona Grant, pakar biologi dari Universitas Terbuka, mengamati koloni kodok di L'Aquila sebagai bagian dari penelitiannya.


"Sangat dramatis," katanya. " 96 kodok menghilang dalam waktu tiga hari. Setelah itu saya dihubungi oleh NASA," imbuhnya.